5.1 Bagaimana Atom Bersenyawa 
[kembali]


5.1.1 Kelas kelas Senyawa

Berdasarkan sifat nya dibagi 3:

·   Logam : Unsur yang menunjukkan kilap logam bila dipoles dan ditempa, contoh : Natrium,Kalsium
·   Non Logam : adalah kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif, contoh : Oksigen,Nitrogen
·   Metaloid : Unsur yang bisa bersifat logam dan non logam, contoh : B,Silikon,As


5.1.2 Valensi 

Valensi didefinisikan sebagai banyak nya atom hidrogen yang dapat bersenyawa dengan satu atom atau menggantikan tempat suatu atom  dengan senyawa. Seperti ditandai dengan rumus rumus dalam:
H2O, Oksigen diberi valensi 2
HCl, Klor diberi valensi 1
NH3, Nitrogen diberi valensi -3

5.1.3 Struktur Atom Dan Reaksi Kimia.
Gambar 5-1 Pemaparan skema mengenai apa yang terjadi bila elektrode bermuatan dibenamkan dalam natrium klorida cair, Nacl 

Kesimpulan:
1. Suatu senyawa dari sebuah logam dan non logam terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan negatif yang disebut ion. Ion yang bermuatan positif ditarik ke katode dan disebut kation, ion yang bermuatan positif ditarik ke anode disebut anion  

2. Atom logam kehilangan elektron untuk membentuk kation ketika bereaksi dengan non logan dan atom non logam membentuk anion dengan menerima eletktron dari logam itu. Jadi terjadi serah terima (trasfer) elektron.


5.1.4 Kesimpuan Dari Sifat- Sifat Gas Mulia

Gas mulia (VIIIA) tidak mudah bersenyawa dengan unsur lain.  Penataaan elektron mereka sangat stabil, namun sedikit berkecenderungan untuk memperoleh, menerima maupun memepersahamkan elektron. Semua atom gas mulia, kecuali helium memiliki 8 elektron valensinya. Zat baru yang dihasikan bila dua unsur atau lebih bersenyawa dengan persahaman elektron ataupun serah terima elektron disebut senyawaan (coumpounds). Konfigurasi ini dapat dicapai dalam:
1. Dengan serah terima elektron  tingkatan terluar dari atom unsur yang satu ke atom unsur yang lain.
2.  Dengan mempersahamkan elektron.


5.2 Perpindahan Elektron (Transfer Of Electron) [kembali]



Bila suatu unsur logam bersenyawa dengan suatu unsur non logam, elektron” dilepaskan oleh atom logam dan diterima oleh atom non logam. Nilai atom kedua unsur saling bergabung dengan transfer elektron. Tarikan yang mengikat ion bermuatan berlawanan satu sama lain disebut ikatan ion. Senyawa dalam mana partikel saling terikat berdasarkan ikatan ion disebut senyawa ion. Rumus untuk natrium klorida adalah NaCl karena Na+ dan Cl- berada dalam perbandingan 1:1. Untuk magnesium fliuorida, ion Mg2+ dan F-, perbandingan itu adalah 1:2 dan rumusnya adalah MgF2.










5.2.1 Aturan Delapan Dan Dua Untuk Ion- Ion
    Kestabilan yang menyolok dari suatu tingkatan energi utama tertinggi yang subtingkatan s dan p nya terisi penuh tak hanya dijumpai di gas- gas mulia, tetapi juga ditunjukan oleh kecenderungan atom- atom unsur lain untuk membentuk ion.




   Ion semacam tabel diatas  mempunyai delapan elektron valensinya. Kecenderungan ini disebut aturan delapan atau aturan oktet. Unsur H,Li, dan Be dengan nomor atom1,3,4 cenderung tunduk pada aturan dua atau aturan duplet bila membentuk ion. 

 5.2.2 Keterbatasan Aturan Delapan


 Hilangnya elektron dalam pembentukan ion tidaklah sekedar kebalikan proses pembangunan khayalan suatu atom menurut posisinya dalam tabel berkala. Dalam bagan aufbau, dibayangkan penambahan satu proton dan satu elektron untuk tiap atom yang baru, namun dalam pembentukan ion hanya elektron yang dibuang dan proton dalam inti tetap sama.


5.3 Pemakaian Bersama Elektron (Sharing of Elektron) [kembali]

    Dua atom non-logam, yang keduanya cenderung menarik elektron dapat bergabung menjadi satu sama lain, dengan mempersahamkan atau mempergunakan bersama-sama satu pasang elektron atau lebih. Contohnya yaitu Brom dan Fluor yang membentuk sebuah molekul Brom Fluorida.


Pada umumnya, bila suatu unsur non-logam bersenyawa dengan unsur non-logam yang lain, elektron tidak dibuang ataupun diambil oleh atom-atom melainkan dipersahamkan (digunakan bersama-sama).



Pasangan elektron yang digunakan bersama-sama ini disebut ikatan kovalen. Notasi titik elektron seperti di atas disebut rumus bangun Lewis. Pasangan yang tak digunakan bersama-sama ini juga disebut pasangan menyendiri (lone pair). Contoh rumus lewis semacam itu ialah:



       


5.3.1 Keterbatasan Aturan Delapan (Oktet) untuk Senyawa Kovalen


      Dua contoh molekul yang tidak dapat diterapkan aturan delapan ialah berilium klorida (BeCl2) dan boron trifluorida (BF3), dan banyaknya elektron valensi dalam atom berilium (dua) dan boron (tiga). Dalam senyawa ini berilium hanya mempunyai empat elektron dan boron mempunyai enam elektron dalam tingkatan valensinya, struktur Lewis senyawa ini ialah:
              


5.4 Mendiagramkan RumusLewis Dan Diagram Kovalen [kembali]
 

Disamping dikelompokkan sebagai bersifat ion atau kovalen senyawa juga dikelompokkan menjadi organik dan anorganik.

Senyawa organik -> senyawa karbon , contoh: CH4
Senyawa Anorganik secara harfiah berarti tak organik. Terdapat zat yang mengandung karbon yang mirip batuan atau bersifat tanah yang biasanya dikelompokkan sebagai senyawa organik. Cara mendiagramkan rumus lewis: Harus ingat rumus molekul yang diberikan,  aturan delapan dan dua harus diikuti.



 5.4.1 Molekul Dengan Ikatan Rangkap

Cara membuat rumus bangun lewis:
· Menulis diagram tiap elektron dari rumus molekul
· Membentuk struktur atom yang sesuai kaidah oktet atau duplet







5.4.2 Molekul Molekul Dengan Ikatan Ganda

 
     Disamping ikatan tunggal antara atom atom dijumpai ikatan rangkap yaitu dua atom menggunakan bersama- sama duapasang elektron. Contohnya pada gas etilen: C2H4. Memiliki struktur lewiss seperti gambar:


    Ikatan ganda tiga bila atom atom digabung sehingga sepasang elektron digunakan secara bersama sama maka akan tersisadua elektron tak berpasangan pada masing- masing atom karbon dan nitrogen. Contohnya pada gas Nitrogen
















5.4.3 Ikatan Kovalen Koordinasi

    Suatu keadaan dimana kedua elektron disumbangkan oleh salah satu atom tersebut. Contohnya pada Hidrogen NItrit










Tidak ada komentar:

Posting Komentar