DAFTAR ISI
2. Prinsip Kerja
3. Dasar Teori
Photo Transistor dirancang khusus untuk aplikasi pendeteksian cahaya sehingga memiliki Wilayah Basis dan Kolektor yang lebih besar dibanding dengan Transistor normal umumnya. Bahan Dasar Photo Transistor pada awalnya terbuat dari bahan semikonduktor seperti Silikon dan Germanium yang membentuk struktur Homo-junction. Namun seiring dengan perkembangannya, Photo Transistor saat ini lebih banyak menggunakan bahan semikonduktor seperti Galium Arsenide yang tergolong dalam kelompok Semikonduktor III-V sehingga membentuk struktur Hetero-junction yang memberikan efisiensi konversi lebih tinggi. Yang dimaksud dengan Hetero-junction atau Heterostructure adalah Struktur yang menggunakan bahan yang berbeda pada kedua sisi persimpangan PN.
4. Komponen
5>. Rangkaian Simulasi
3. Dasar Teori
4. Komponen
1.
Tujuan
1. Memahami karakteristik sensor cahaya (Phototransistor)
2. Membuat rangkaian dari sensor cahaya (Phototransistor)persamaan hukum ohm.
2. Membuat rangkaian dari sensor cahaya (Phototransistor)persamaan hukum ohm.
2. Prinsip Kerja
Cara
kerja Photo Transistor atau Transistor Foto hampir sama dengan Transistor
normal pada umumnya, dimana arus pada Basis Transistor dikalikan untuk
memberikan arus pada Kolektor. Namun khusus untuk Photo Transistor, arus Basis
dikendalikan oleh jumlah cahaya atau inframerah yang diterimanya. Oleh karena
itu, pada umumnya secara fisik Photo Transistor hanya memiliki dua kaki yaitu
Kolektor dan Emitor sedangkan terminal Basisnya berbentuk lensa yang berfungsi
sebagai sensor pendeteksi cahaya. Pada prinsipnya, apabila Terminal Basis pada
Photo Transistor menerima intensitas cahaya yang tinggi, maka arus yang
mengalir dari Kolektor ke Emitor akan semakin besar. untuk lebih jelaskan,
lihat di pembuaatan simulasi rangkaian sederhana dibawah.
3. Dasar Teori
Phototransistors adalah perangkat photojunction mirip
dengan transistor kecuali bahwa sinyal yang diperkuat adalah pasangan muatan
yang dihasilkan oleh input optik. Seperti halnya transistor, phototransistors
dapat memiliki gain tinggi. Fototransistor dapat dibuat pada silikon
menggunakan junction p-dan n-type atau dapat menjadi heterostructures. Gambar
56.8 menunjukkan sketsa struktur phototransistor bipolar sederhana, yang pada
dasarnya sama dengan transistor bipolar sederhana. Perbedaan utama adalah
persimpangan basis-kolektor yang lebih besar, yang merupakan daerah peka
cahaya. Hal ini menghasilkan kapasitansi junction yang lebih besar dan,
meskipun perangkat memiliki gain, kapasitansi memberikan respon frekuensi phototransistors
lebih rendah daripada dioda.
GAMBAR 56.8 Representasi skematik dari phototransistor
bipolar sederhana.
Perhatikan bahwa phototransistor memiliki titik p-n yang besar wilayah yang merupakan bagian fotosensitif dari perangkat. Menggunakan teknologi transistor film tipis (TFT) yang
dikembangkan untuk display panel datar, array besar phototransistors dapat
dibuat pada silikon amorphous untuk membentuk perangkat pencitraan yang
dapat digunakan di tempat teknologi pencitraan lain seperti tabung vidicon atau
bahkan film. Contohnya adalah detektor luas (ratusan sentimeter persegi) yang
diselidiki untuk digunakan dalam radiografi medis dengan menggabungkan susunan
TFT dengan layar fosfor radiografi [4] atau digabungkan ke film semikonduktor
[5].
Struktur
Phototransistor
Photo Transistor dirancang khusus untuk aplikasi pendeteksian cahaya sehingga memiliki Wilayah Basis dan Kolektor yang lebih besar dibanding dengan Transistor normal umumnya. Bahan Dasar Photo Transistor pada awalnya terbuat dari bahan semikonduktor seperti Silikon dan Germanium yang membentuk struktur Homo-junction. Namun seiring dengan perkembangannya, Photo Transistor saat ini lebih banyak menggunakan bahan semikonduktor seperti Galium Arsenide yang tergolong dalam kelompok Semikonduktor III-V sehingga membentuk struktur Hetero-junction yang memberikan efisiensi konversi lebih tinggi. Yang dimaksud dengan Hetero-junction atau Heterostructure adalah Struktur yang menggunakan bahan yang berbeda pada kedua sisi persimpangan PN.
Photo
Transistor pada umumnya dikemas dalam bentuk transparan pada area dimana Photo
Transistor tersebut menerima cahaya.
Bentuk
dan Simbol Phototransistor
Photo
Transistor pada umumnya dikemas dalam bentuk transparan pada area dimana Photo
Transistor tersebut menerima cahaya. Berikut ini adalah bentuk dan
simbol Photo Transistor (Transistor Foto).
Kelebihan
dan Kelemahan Phototransistor
Kelebihan
Phototransistor:
1.
Photo Transistor menghasilkan arus yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan
Photo Diode.
2. Photo Transistor relatif lebih murah, lebih sederhana dan lebih kecil
sehingga mudah untuk diintegrasikan ke berbagai rangkaian elektronika.
3. Photo Transistor memiliki respon yang cepat dan mampu menghasilkan Output
yang hampir mendekati instan.
4. Photo Transistor dapat menghasilkan Tegangan, sedangkan Photoresistor tidak
bisa.
Kelemahan
Phototransistor:
1.
Phototransistor yang terbuat dari Silikon tidak dapat menangani tegangan yang
melebihi 1000Volt
2.
Phototransistor sangat rentan terhadap lonjakan listrik yang mendadak (electric
surge).
3.
Phototransistor tidak memungkin elektron bergerak sebebas perangkat lainnya
(contoh: Tabung Elektron).
Grafik
2. Photo Transistor relatif lebih murah, lebih sederhana dan lebih kecil sehingga mudah untuk diintegrasikan ke berbagai rangkaian elektronika.
3. Photo Transistor memiliki respon yang cepat dan mampu menghasilkan Output yang hampir mendekati instan.
4. Photo Transistor dapat menghasilkan Tegangan, sedangkan Photoresistor tidak bisa.
4. Komponen
1.
Baterry dan resistor
Batterai
merupakan suatu komponen elektronika yang digunakan sebagai sumber tegangan
pada rangkaian. Resistor merupakan komponen elektronik yang
memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan
listrik dan arus . Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan)
tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin
dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus
yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum ohm
2.
Lamp dan transistor
LED
Green, berfungsi sebagai indikator atau sinyal indikator/lampu indikator.
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung, stabilisasi tegangan dan modulasi sinyal.
3.
APDS ( Miniatur Surface- Mount Ambient Light Photo Sensor)
Relay
adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay
menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga
dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi.
5>. Rangkaian Simulasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar